Halaman

Kamis, 07 Desember 2017

Ukuran Utama Kapal


Ukuran utama kapal merupakan besaran scalar yang menentukan besar kecil sebuah kapal. Ukuran utama kapal adalah meliputi panjang kapal, lebar kapal, tinggi kapal serta sarat air kapal (BBPPI, 1990).
1. Panjang kapal
Menurut (Setiyanto, 2005), dalam penentuan panjang kapal (L) ada 4 (empat) macam pengertian panjang kapal yang sering kali dipergunakan dalam perencanaan kapal, yaitu :


a. Panjang seluruh kapal (Length over all = Loa)
Loa Adalah jarak mendatar antara ujung depan linggimhaluan sampai dengan ujung belakang linggi buritan.
b. Panjang geladak kapal (Length deck line = Ldl)
Ldl Adalah jarak mendatar antara sisi depan linggi haluan sampai dengan sisi belakang linggi buritan yang diukur pada garis geladak utama atau geladak buritan.
c. Panjang garis air kapal (Length water line = Lwl)
Lwl Adalah jarak mendatar sisi belakang linggi haluan sampai dengan sisi depan linggi buritan yang diukur pada garis air muat tertinggi atau garis air muatan penuh (tidak termasuk tebal kulit lambung kapal).
d. Panjang garis tegak kapal (Length berween perpendicular = Lpp)
Lpp Adalah jarak mendatar antara garis tegak haluan sampai dengan garis tegak buritan yang diukur pada garis air muatan penuh.
2. Lebar kapal 
Menurut (BBPPI, 2001), lebar kapal selalu diukur pada ban terlebar dari badan kapal. Terdapat tiga ukuran lebar kapal untuk keperluan yang berbeda yaitu sebagai berikut :

1. Lebar maksimum (Breadth Maximum) adalah jarak mendatar antar sisi luar kulit lambung kapal yang diukur pada lebar kapal yang terbesar.
2. Lebar garis air kapal (Breadth Water Line) adalah jarak mendatar antara sisi luar kulit lambung kapal yang diukur pada garis muatan penuh.
3. Lebar geladak kapal (BDL), yaitu jarak horizontal yang diukur antara sisi sisi geladak utama. Informasi BDL diperlukan untuk pengukuran gross tonnage kapal.
3. Tinggi kapal
Menurut (BBPPI, 2001), tinggi kapal adalah jarak tegak yang diukur di bidang tengah kapal dari bidang dasar (lunas) sampai dengan garis atau sisi atas geladak bagian tepi geladak bagian dan tepi geladak utama .Ukuran tinggi kapal meliputi. tinggi sarat air (d), tinggi geladak (H), tinggi maksimal (H maks).   
Menurut (Setiyanto, 2005), disebutkan bahwa ada 2 (dua) jenis garis tegak kapal :  
  1. Garis tegak haluan ( fore peak perpendicular = fp) adalah garis tegak yang ditarik melelui titik perpotongan antara linggi haluan dengan garis air muatan penuh dan tegak lurus dengan garis dasar (base line).
  2. Garis tegak buritan ( after peak perpendicular = AP) adalah garis tegak yang ditarik melalui titik perpotongan antara sisi belakang linggi kemudi (titik tengah tongkat atau poros kemudi, apabila tidak terdapat linggi kemudi) dan tegak lurus dengan garis dasar.
Menurut (Sutarto dan Bambang , 1989), sarat air kapal (Draft atau   Draught : d atau kadang-kadang menggunakan notasi T) adalah jarak vertikal antara garis dasar sampai dengan garis air muatan penuh atau tanda lambung timbul  untuk garis muat musim panas yang diukur pada pertengahan panjang garis tegak kapal.
  1. Sarat air maksimum (Dranght maximum atau draft max : d max) adalah tinggi  terbesar dari lambung kapal yang berada dibawah permukaan air yang diukur dari garis muatan penuh sampai dengan bagian kapal yang paling rendah.
  2. Sarat haluan kapal  adalah sarat air kapal yang diukur pada garis tegak haluan.
  3. Sarat buritan kapal  adalah sarat air kapal yang diukur pada garis tegak buritan.
  4. Apabila kapal dalam keadaan trim, maka sarat kapal rata-rata adalah selisih antara sarat haluan dengan sarat buritan kapal atau sebaliknya dibagi 2 (dua).
Tinggi maksimum ( Hmax) adalah tinggi kapal yang diukur dari dasar kapal sampai ke garis geladak tertinggi. Sedangkan tinggi kapal ( H ) adalah jarak vertikal antara garis dasar sampai garis geladak yang terendah dan diukur di tengah-tengah panjang kapal.
4. Perbandingan ukuran utama kapal
Menurut (Sutarto dan Bambang , 1989), pada umumnya bentuk kapal tergantung daripada ukuran utama kapal, perbandingan ukuran utama kapal dan koefisien bentuk kapal. Ukuran utama kapal terdiri dari panjang kapal = L, lebar kapal = B, tinggi kapal = H dan sarat air kapal = d. Perbandingan ukuran utama kapal meliputi harga-harga perbandingan L/B, L/H, B/d, H/d, sedang koeffisien bentuk kapal terdiri dari koefisien balok = Cb, koefisien gading besar = Cm, koefisien garis air = Cw dan koefisien prismatic = Cp.
Biro Klasifikasi Indonesia ( BKI ) 2004 mensyaratkan perbandingan ukuran kapal sebagai berikut :
1. L/H = 14 Untuk daerah pelayaran samudra
2. L/H = 15 Untuk daerah pelayaran pantai
3. L/H = 17 Untuk daerah pelayaran local
4. L/H = 18 untuk daerah pelayaran terbatas
Menurut (Alam Ikan 5), perbandingan ukuran utama kapal per alat tangkap tersaji pada tabel 1.
Tabel 1. Perbandingan ukuran utama kapal per alat tangkap

No.Alat TangkapL/BL/DB/D
1.Inspection of research boat (steel)5,43610,691,97
2.Whale catcher5,78810,561,85
3.Fish carrier boat (steel)5,8311,401,95
4.Fish ditto boat (wood)4,689,602,04
5.Tuna long liner (steel)5,56810,921,96
6.Tuna ditto boat (wood)4,569,162,01
7.Trawler (steel)5,9511,151,87
8.2- boat trawler (steel)5,1310,342,01
9.2- ditto trawler (wood)5,209,301,79
10.Stick held dip net boat (wood)4,669,902,12
11.Long liner (wood)4,689,702,07
12.Mackerel angling boat (wood)4,279,742,06
13.Squid angling boat (wood)4,949,992,02
14.Spearing boat (wood)4,679,802,10
Sumber: Nomura dan Yamuzaki, 1977.


Explanation :
  Setiyanto, 2005
  BBPPI, 1990
  BBPPI, 2001
  Sutarto dan Bambang , 1989
  Nomura dan Yamazaki, 1977

Referensi dari http://www.alamikan.com/2012/11/bagian-bagian-dari-ukuran-utama-kapal.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar