Ukuran utama kapal merupakan besaran scalar yang menentukan besar
kecil sebuah kapal. Ukuran utama kapal adalah meliputi panjang kapal,
lebar kapal, tinggi kapal serta sarat air kapal (BBPPI, 1990).
1. Panjang kapal
Menurut (Setiyanto, 2005),
dalam penentuan panjang kapal (L) ada 4 (empat) macam pengertian
panjang kapal yang sering kali dipergunakan dalam perencanaan kapal,
yaitu :
a. Panjang seluruh kapal (Length over all = Loa)
Loa Adalah jarak mendatar antara ujung depan linggimhaluan sampai dengan ujung belakang linggi buritan.
b. Panjang geladak kapal (Length deck line = Ldl)
Ldl Adalah jarak mendatar antara sisi depan linggi haluan sampai
dengan sisi belakang linggi buritan yang diukur pada garis geladak utama
atau geladak buritan.
c. Panjang garis air kapal (Length water line = Lwl)
Lwl Adalah jarak mendatar sisi belakang linggi haluan sampai
dengan sisi depan linggi buritan yang diukur pada garis air muat
tertinggi atau garis air muatan penuh (tidak termasuk tebal kulit
lambung kapal).
d. Panjang garis tegak kapal (Length berween perpendicular = Lpp)
Lpp Adalah jarak mendatar antara garis tegak haluan sampai dengan garis tegak buritan yang diukur pada garis air muatan penuh.
2. Lebar kapal
Menurut (BBPPI, 2001), lebar kapal selalu diukur pada ban terlebar dari
badan kapal. Terdapat tiga ukuran lebar kapal untuk keperluan yang
berbeda yaitu sebagai berikut :
1. Lebar maksimum (Breadth Maximum) adalah jarak mendatar antar sisi luar kulit lambung kapal yang diukur pada lebar kapal yang terbesar.
2. Lebar
garis air kapal (Breadth Water Line) adalah jarak mendatar antara sisi
luar kulit lambung kapal yang diukur pada garis muatan penuh.
3. Lebar
geladak kapal (BDL), yaitu jarak horizontal yang diukur antara sisi sisi
geladak utama. Informasi BDL diperlukan untuk pengukuran gross tonnage
kapal.
3. Tinggi kapal
Menurut (BBPPI, 2001), tinggi kapal adalah jarak tegak yang
diukur di bidang tengah kapal dari bidang dasar (lunas) sampai dengan
garis atau sisi atas geladak bagian tepi geladak bagian dan tepi geladak
utama .Ukuran tinggi kapal meliputi. tinggi sarat air (d), tinggi
geladak (H), tinggi maksimal (H maks).
Menurut (Setiyanto, 2005), disebutkan bahwa ada 2 (dua) jenis garis tegak kapal :
- Garis tegak haluan ( fore peak perpendicular = fp) adalah garis tegak yang ditarik melelui titik perpotongan antara linggi haluan dengan garis air muatan penuh dan tegak lurus dengan garis dasar (base line).
- Garis tegak buritan ( after peak perpendicular = AP) adalah garis tegak yang ditarik melalui titik perpotongan antara sisi belakang linggi kemudi (titik tengah tongkat atau poros kemudi, apabila tidak terdapat linggi kemudi) dan tegak lurus dengan garis dasar.
Menurut (Sutarto dan Bambang , 1989), sarat air kapal (Draft atau Draught : d atau kadang-kadang menggunakan notasi T) adalah jarak
vertikal antara garis dasar sampai dengan garis air muatan penuh atau
tanda lambung timbul untuk garis muat musim panas yang diukur pada
pertengahan panjang garis tegak kapal.
- Sarat air maksimum (Dranght maximum atau draft max : d max) adalah tinggi terbesar dari lambung kapal yang berada dibawah permukaan air yang diukur dari garis muatan penuh sampai dengan bagian kapal yang paling rendah.
- Sarat haluan kapal adalah sarat air kapal yang diukur pada garis tegak haluan.
- Sarat buritan kapal adalah sarat air kapal yang diukur pada garis tegak buritan.
- Apabila kapal dalam keadaan trim, maka sarat kapal rata-rata adalah selisih antara sarat haluan dengan sarat buritan kapal atau sebaliknya dibagi 2 (dua).
Tinggi maksimum ( Hmax) adalah tinggi kapal yang diukur dari dasar kapal
sampai ke garis geladak tertinggi. Sedangkan tinggi kapal ( H ) adalah
jarak vertikal antara garis dasar sampai garis geladak yang terendah dan
diukur di tengah-tengah panjang kapal.
4. Perbandingan ukuran utama kapal
Menurut (Sutarto dan Bambang , 1989), pada umumnya bentuk kapal tergantung daripada
ukuran utama kapal, perbandingan ukuran utama kapal dan koefisien bentuk
kapal. Ukuran utama kapal terdiri dari panjang kapal = L, lebar kapal =
B, tinggi kapal = H dan sarat air kapal = d. Perbandingan ukuran utama
kapal meliputi harga-harga perbandingan L/B, L/H, B/d, H/d, sedang
koeffisien bentuk kapal terdiri dari koefisien balok = Cb, koefisien
gading besar = Cm, koefisien garis air = Cw dan koefisien prismatic =
Cp.
Biro Klasifikasi Indonesia ( BKI ) 2004 mensyaratkan perbandingan ukuran kapal sebagai berikut :
1. L/H = 14 Untuk daerah pelayaran samudra
2. L/H = 15 Untuk daerah pelayaran pantai
3. L/H = 17 Untuk daerah pelayaran local
4. L/H = 18 untuk daerah pelayaran terbatas
Menurut (Alam Ikan 5), perbandingan ukuran utama kapal per alat tangkap tersaji pada tabel 1.
Tabel 1. Perbandingan ukuran utama kapal per alat tangkap
No. | Alat Tangkap | L/B | L/D | B/D |
---|---|---|---|---|
1. | Inspection of research boat (steel) | 5,436 | 10,69 | 1,97 |
2. | Whale catcher | 5,788 | 10,56 | 1,85 |
3. | Fish carrier boat (steel) | 5,83 | 11,40 | 1,95 |
4. | Fish ditto boat (wood) | 4,68 | 9,60 | 2,04 |
5. | Tuna long liner (steel) | 5,568 | 10,92 | 1,96 |
6. | Tuna ditto boat (wood) | 4,56 | 9,16 | 2,01 |
7. | Trawler (steel) | 5,95 | 11,15 | 1,87 |
8. | 2- boat trawler (steel) | 5,13 | 10,34 | 2,01 |
9. | 2- ditto trawler (wood) | 5,20 | 9,30 | 1,79 |
10. | Stick held dip net boat (wood) | 4,66 | 9,90 | 2,12 |
11. | Long liner (wood) | 4,68 | 9,70 | 2,07 |
12. | Mackerel angling boat (wood) | 4,27 | 9,74 | 2,06 |
13. | Squid angling boat (wood) | 4,94 | 9,99 | 2,02 |
14. | Spearing boat (wood) | 4,67 | 9,80 | 2,10 |
Explanation :
Setiyanto, 2005
BBPPI, 1990
BBPPI, 2001
Sutarto dan Bambang , 1989
Nomura dan Yamazaki, 1977Referensi dari http://www.alamikan.com/2012/11/bagian-bagian-dari-ukuran-utama-kapal.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar